Dibanding waktu makan yang lain, posisi sarapan alias makan pagi sangat vital. Para ahli berkali-kali mengingatkan pentingnya sarapan untuk memulai aktivitas. Sarapan juga bisa membentuk jantung sehat.
Tapi tak sedikit orang yang sering melewatkan sarapan dengan alasan terburu-buru atau ingin menurunkan berat badan. Padahal terlalu sering tidak sarapn bisa berbahaya bagi jantung.
"Sering melewatkan sarapan justu menyebabkan obesitas bukannya menurunkan berat badan. Bahkan orang yang sering tidak sarapan berisiko tinggi menderita penyakit jantung," jelas Catherine Collins, ahli gizi dari University of Tasmania, seperti dilansir Dailymail, Rabu (27/10/2010).
Orang yang melewatkan sarapan akan memiliki metabolisme tubuh yang tidak baik. Jika ini terus menerus terjadi akan mengganggu hormon-hormon di dalam tubuh yang mengatur keseimbangan badan seperti hormon pertumbuhan, hormon insulin dan hormon serotonin.
Penelitian yang dilakukan Collins dan rekannya menemukan bahwa sering tidak sarapan dapat membuat orang menjadi obesitas (kegemukan), banyak timbunan lemak di sekitar perut dan kadar kolesterol tinggi. Semua hal itu merupakan faktor risiko utama panyakit jantung.
"Tidak sarapan juga dapat memicu peningkatan kadar insulin dalam darah, yang merupakan peringatan untuk diabetes," jelas Collins lebih lanjut.
Menurut Collins, orang yang tidak sarapan lebih cenderung untuk ngemil makanan kecil atau makanan manis yang kemungkinan memiliki asupan serat, vitamin dan mineral yang rendah. Jadi, tidak sarapan bukannya menurunkan berat badan tapi justru memicu kegemukan, kolesterol dan diabetes.
Hasil studi yang telah dipublikasikan pada American Journal of Clinical Nutrition ini menunjukkan bahwa risiko terkena penyakit jantung akan semakin besar apalagi seseorang terbiasa tidak sarapan sejak masa kanak-kanak dan terus berlanjut hingga dewasa.
"Meski tidak berdampak langsung, tapi bahaya jangka panjang akan menghantui Anda. Tidak sarapan adalah penanda untuk gaya hidup yang tidak sehat dan kacau," tegas Collins.
No comments:
Post a Comment